TipsTrikInfo - Jokowi selalu bikin prihatin SBY.
Belum ada setengah tahun sudah dua kali SBY memberikan kritik secara resmi
untuk pemerintahan Jokowi. Sebelumnya pada Maret 2016, SBY memberikan 10
rekomendasinya untuk pemerintahan Jokowi, tidak ketinggalan SBY koreksi dengan
kebiasaan Jokowi memakai sendal jepit!
Pria asal Pacitan ini juga mengingatkan tentang pentingnya menghormati lembaga
negara. Entah lokasi mana yang dimaksud SBY, namun ia berharap agar
pemerintahan saat ini lebih menghargai akan makna dan fungsi lembaga negara.
"Saya harap pak Jokowi memberi perhatian terhadap lembaga negara. Ini
state dan fasilitas presiden. Tangan presiden untuk melaksanakan manajemen
pemerintahan sesuai UUD dan UU. Tidak boleh lembaga terhormat jadi warung
kopi," bebernya.
"Orang-orang bawa proposal hanya pakai sendal. Jangan jadi pasar yang
punya kepentingan macam-macam. itu mengganggu presiden, negara, dan pemerintah.
Entah itu relawan, fans, atau aktivis," tambah SBY
Kenapa bawa-bawa sendal ? Lagipula apa yang salah dengan sendal ? SBY
menyinggung state dan fasilitas Presiden. Karena ucapan SBY sering tidak jelas
dan hanya SBY sendiri yang paham, maka bisa jadi yang dimaksud SBY adalah
supaya Jokowi menggunakan fasilitas Presiden. Jangan pakai sendal jepit pas
bertemu warga, jangan naik pesawat ekonomi meski urusan keluarga dan
seterusnya. Presiden itu harus seperti SBY contohnya, kalau datang harus
disambut anak-anak SD bawa bendera kecil sambil dadadada. Atau hotel penginapannya
harus serba biru dan seterusnya.
Terakhir yang masih hangat, SBY kembali memberikan kritiknya pada pemerintahan
Jokowi. Kritik memang baik sifatnya, apalagi kritik tersebut diberikan oleh
mantan Presiden. Namun lain waktu SBY juga perlu memakai kaca yang paling besar
dalam memberi kritik khususnya pada masalah pemberantasan korupsi.
SBY dengan pede (percaya diri) mengatakan bahwa pemberantasan korupsi menurun tajam dibanding
saat beliau berkuasa. Ada banyak tangan - tangan tak nampak yang membuat
pemberantasan korupsi merosot tajam di era Jokowi.
Begitukah?
Mungkin SBY harus banyak belajar pada eyang BJ Habibie. Sang negarawan sejati.
Memantau perkembangan bangsa tanpa harus 'ngrecokin'. Memberi kritik tanpa
harus bawa - bawa kamera dan stasiun TV. Galau, tanpa harus bikin Kultwit.
Walau demikian apa yang dilakukan SBY itu adalah haknya sebagai Warga Negara
dan sebagai mantan Presiden yang ingin melihat bangsa ini menjadi lebih baik
sekalipun dibully dan dicap kayak 'ibu - ibu PKK'. Bagaimana menurut anda?
No comments:
Post a Comment